Nama Timothy Anugerah Saputra menjadi pengingat bagi kita bahwa budaya
diam dan selalu menormalisasikan tindakan tersebut, perbedaan yang ada menjadi
acuan untuk melakukan tindak bullying. Setiap kata “Ahh Cuma bercandaa...” “Gituu
doang kok baper sih”.
Terkadang kita selalu lupa bahwa setiap kata hinaan, ejekan lebh
sakit dari sebuah pukulan, hal itu dapat menjadi tekanan dan gangguan
psikologis seseorang.
Kita tidak pernah tahu apa yang mereka alami di balik senyum
nya,bullying itu membunuh secara perlahan bukan dengan senjata tetapi dengan
rasa tidak berharga yang selalu di suap setiap hari.
Tidak ada obat yang dapat menyembuh kan bullying, bahkan ketika
sseorang sudah mendapatkan tekanan maka ia akan selalu merasa tidak aman, dan
dari sini kita dapat mngambil pelajaran berharga bahwa tidak semua manusia bisa
memanusiakan manusia.
Trauma, rasa sakit, dan ketakutan yang disebabkan oleh bullying
tidak akan pernah hilang. Seorang pembully adalah pembunuh yang sering di
normalisasikan oleh orang-orang sekitar yang tidak paham dan tak prnah meraakan
di posisi korban.
STOPPPP NORMALSASIKAN BERCANDA BERKEDOK BULLYING!!!!!!!!