MEMBANGUN HARAPAN DARI PELOSOK BERSAMA UJAR

Jember, dikenal sebagai kota pandhalungan yang memiliki banyak tempat pendidikan di setiap sudut kotanya. Kota ini melahirkan generasi kreatif yang terus berupaya mengembangkan pendidikan, salah satunya melalui pembentukan komunitas. Nah, ada informasi menarik nih tentang salah satu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan, yaitu UJAR. UJAR? Komunitas seperti apa sih itu? 

UJAR atau Unej Mengajar adalah organisasi yang fokus pada pengembangan pendidikan di daerah 3T Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Berdiri sejak 10 Juni 2012, UJAR tidak hanya berdiri begitu saja, tetapi berkat kontribusi orang-orang hebat yang terlibat dalam membangun dan mengembangkan organisasi ini. Di UJAR, kita memberikan penghargaan istimewa kepada mereka sebagai sobat pengajar (mahasiswa yang mengajar setiap minggunya), sobat pengurus (yang membimbing sobat pengajar dan menjalankan program kerja), dan sobat volunteer (yang turut serta sebagai relawan dalam kegiatan volunteer).

UJAR memiliki enam SD binaan, sebagian besar menghadapi kekurangan sarana dan prasarana serta bangunan yang tidak layak pakai. Jalan menuju sekolah pun penuh rintangan seperti jalan setapak yang di sampingnya jurang, tanjakan curam, dan jalan bebatuan. Meski demikian, pesona alam yang luar biasa, jadi kita bisa mengajar sekaligus healing. Selain itu, setiap SD juga memiliki karakteristik khusus. 

Pertama, SDI Miftahul Ulum, terletak di perbatasan Jember dan Bondowoso, adalah sekolah paling jauh dari sekretariat UJAR, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit. Ruang kelasnya kecil, sehingga sobat pengajar perlu mengatur posisi dengan baik agar tidak terasa sempit saat mengajar.

MU ini merupakan yayasan sehingga di sana juga terdapat lembaga selain sekolah dasar. Hal tersebut cukup berdampak terhadap pola pikir siswa-siswi tingkat SD, mereka terkesan dewasa sebelum waktunya karena bergaul dengan anak-anak di tingkat SMP atau SMA. Terkadang etika mereka terhadap guru juga kurang, mungkin juga karena pengaruh pergaulan. Nah, sebagai generasi peduli pendidikan problematika seperti itu perlu menjadi perhatian kita untuk diatasi bersama.

Kedua, MI Darul Ulum Mayang, sekolah ini memiliki jarak tempuh sekitar 30 menit dari sekretariat UJAR. Kondisi MI Darul Ulum Mayang bisa kita lihat bersama melalui gambar di bawah ini:

Kondisinya sudah sangat memprihatinkan, bisa dikatakan tidak layak untuk digunakan sebagai bangunan sekolah. FYI, anak-anak di MI ini terkenal dengan siswa paling nge-reog se-UJAR. Cukup seru dan menantang, ya. Selain itu, mereka adalah orang-orang hebat yang tetap ingin menempuh pendidikan di tengah-tengah keadaan ekonomi yang kurang, mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai buruh kasar tembakau yang jam kerjanya sangat padat sehingga anak-anak mereka jarang terurus. 

Ketiga, SDN Klungkung 02  yang terkenal dengan keindahan alamnya. SD ini dijuluki sebagai surganya UJAR. 

Jumlah siswa di SDN Klungkung 02 cukup sedikit karena memang terletak jauh dari pusat kota dan berada di dalam perkebunan. Rata-rata siswa yang bersekolah di SDN Klungkung 02 adalah anak-anak yang tinggal di daerah perkebunan sehingga untuk menuju ke sekolah biasanya mereka hanya berjalan kaki. Bahkan, beberapa anak harus menempuh jarak yang cukup jauh dan melewati lereng pegunungan untuk pergi ke sekolah.

Keempat, MI Terpadu Ar-Rahman Bangeran, terletak di pelosok desa, memerlukan akses perjalanan yang panjang. Perjalanan menuju sekolah ini sulit, melalui jalan setapak berkelok-kelok yang naik turun. Dua tahun terakhir, sobat UJAR harus berjalan sekitar 1 KM melalui jalan setapak karena kondisinya tidak memungkinkan untuk menggunakan sepeda motor.

Namun, kabar baiknya, sekarang jalan tersebut sudah direnovasi sehingga bisa dilalui sepeda motor. Bangunan MI tersebut masih tergolong layak, tetapi untuk media ajar dan fasilitas pendukung pembelajaran sangat sedikit. 

Kelima, SDS Az-Ziyadah, sejauh mata memandang, sobat UJAR akan disuguhkan dengan keelokan bunga mawar di sepanjang jalan karena mayoritas masyarakat menanam mawar untuk dijual di pasar. Selain itu, murid di SD ini sangat sedikit, kelas 1 sampai 6 kurang lebih 16 siswa sehingga biasanya kegiatan pembelajaran dijadikan dalam satu ruangan. 

Terdapat beberapa siswa juga yang masih belum bisa membaca, tenaga pengajar di sana juga sangat terbatas, hanya terdiri dari empat orang termasuk kepala sekolah. Hal tersebut ternyata membuat beberapa masyarakat memandang sebelah mata lembaga sekolah tersebut.

Keenam, MI Baitul Muta'alim, SD terakhir yang jaraknya paling dekat dengan sekretariat UJAR. Kondisi jalan beberapa meter menuju sekolahan tidak memungkinkan untuk diakses menggunakan sepeda motor sehingga kendaraan dititipkan  di rumah warga dan selanjutnya berjalan untuk menuju ke sekolah. Kondisi sekolah belum memadai karena dari keseluruhan ruangan di MI baitul Muta'alim hanya terdapat dua ruangan yang kurang terawat.

Kegiatan pengajaran UJAR dilakukan setiap hari Sabtu, jadi tidak akan mengganggu kuliah kalian yaa manteman. Selain pengajaran, UJAR juga memiliki berbagai kegiatan di SD yang nggak kalah seru loh… misalnya ujar for community, volunteer, donasi pendidikan, dan masih banyak lagi. UJAR juga memiliki berbagai kegiatan di luar pengajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut,  seperti upgrading sobat pengajar dan pengurus, studi banding, siaran radio, UJAR FAIR, dan lain-lain.

FYI, UJAR FAIR adalah event UJAR yang paling besar loh… kabar gembiranya UJAR FAIR 6.0 akan dilaksanakan bulan Oktober 2024 mendatang😱

Nah, untuk lebih jelasnya, kalian bisa kepoin di media sosial UJAR…

Instagram @unej.mengajar

TikTok @UKM Unej Mengajar

YouTube @UNEJ MENGAJAR

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال