Selamatkan Demokrasi? Founder Rumah Pintar Mengajak Masyarakat Untuk Tolak Politik Uang!


 


REDACTION, BONDOWOSO - Founder Rumah Pintar Ahmad Andrey Maulana menyoroti  momentum "PILKADA" yang akan terselenggara di bulan november.

Perkembangan Teknologi yang cukup pesat mengakibatkan media sosial menjadi tempat untuk saliang membranding atau beradu argumentasi dari masing-masing bakal calon pemimpin daerah terutama di Kabupaten Bondowoso.

Ingat pilkada bukan ajang tempat perpecahan. Tapi terkadang sentimen-sentimen dari masing-masing pendukung bakal calon kepemimpinanan masih saja saling menjelek-jelekkan paslon pilkada satu sama lain. Para pejabat sebaiknya tidak memanfaatkan kekuasannya dalam momentum pilkada. Mendekati masa pemilihan kepala daerah (PILKADA) beberapa nama banyak bermunculan di publik, kalau dilihat semuanya sudah pada mulai unjuk gigi dan menunjukkan persaingannya menuju kursi kepemimpinan di Kabupaten Bondowoso.

Bisa jadi momentum pilkada bisa menjadi ajang pemersatu bangsa, dan jangan hanya karena berbeda partai atau berbeda pilihan kita harus saling bermusuhan.

"Lagi-lagi tantangan politik uang memang harus diantisipasi! Kenapa dibiarkan? Aku enggak tahu jawaban ini, aku harap kalian bisa menjawabnya sendiri. Aku harap Calon peserta partai politik yang akan berkompetisi sangat diharapkan bisa mendukung jalannya proses Pilkada sesuai aturan." begitu katanya pada kanal chanel youtube Founder Rumah Pintar.

"Karena sepertinya elektabilitas tidak lagi menjadi satu-satunya penentu untuk memenangkan Pilkada ketika semisal sudah terkena serangan fajar. Lagi dan lagi ini menjadi tantangan sendiri bagi kita dengan yang namanya politik uang yang mungkin sudah jadi rahasia umum ya." lanjutnya.

"Paulo Freire pernah mengatakan bahwa salah satu bentuk eksistensi manusia hadir melalui pertanyaan-pertanyan yang akan menjadi akar awal munculnya. dalam proses tersebut, kemampuan berpikir kritis pastinya akan mulai terbangun. perlu kita sadari bersama dan kita harus ingat dengan betul tentang bagaimana dinamika dinegeri ini untuk mewujudkan upaya tersebut tak semata-mata hanya ada diruang pendidikan, melainkan juga perlu masuk dalam ruang kehidupan sehari-hari dan lingkup politik publik yang telah terjadi belakangan ini."

"Sebagai pemuda tentunya kita tidak bisa diam saja, seharusnya sudah mulai mengisi ruang-ruang publik dan tentunya juga harus berani aktif bersuara agar kita tidak mudah dibodohi orang-orang yang berkepentingan dalam momentum pilkada." Lanjutnya.

Apakah kalian semua masih takut untuk menyuarakan pendapat.

"Kritik Keras, Asal Tetap Waras" begitu kata terakhir Founder Rumah PIntar.


*) Dilansi dari Kanal Youtube: https://youtu.be/GgJ6W4vTqgI

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi https://eoredaction.com

**) My Opinion https://eoredaction.com terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 800 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa kami dihubungi.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال