Reoutlook Peran Guru Di Masa Depan : Dari Pengajar Menuju Produsen Intelektual


REDACTION, BONDOWOSO - Masih ingatkah kita, ketika Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak oleh bom atom, lalu Kaisar Hirohito berkata : “Berapa guru yang masih tersisa? Kumpulkan seluruh guru yang tersisa. Sebab, kepada para gurulah seluruh rakyat Jepang kini harus bertumpu, bukan pada kekuatan pasukan”. 

Dahsyatnya, value guru di Jepang kala itu hingga saat ini ketika keadaan Jepang telah menjadi salah satu negara maju saat ini. Itu semua tidak lepas dari perjuangan para guru yang menempa masa depan Jepang. Profesi yang mulia dan terhormat (officium nobile) memang sangat tepat disandang oleh para guru yang terus berjuang demi Pendidikan dan masa depan anak bangsa.

Guru sebagai figur pencetak generasi intelektual seyogyanya terlebih dahulu menjadi inspirator yang intelektual dan berintegritas. Menurut pernyataan Stenberg, intelektual merupakan suatu kekuatan jiwa yang melekat pada setiap individu; kekuatan yang mampu memberikan energi dalam pikiran manusia, kemampuan belajar dan mengambil manfaat dari pengalaman, kemampuan berpikir atau menalar secara abstrak, kemampuan untuk beradaptasi dengan hal-hal yang timbul dari perubahan lingkungan, serta kemampuan memotivasi diri.

Tentunya, menjadi intelektualis tidak tanpa proses yang panjang. Diperlukan keinginan untuk belajar dan menambah literatur setiap harinya. Untuk mencapai intelektual dan integritas guru haruslah memiliki kebutuhan dasar yang menurut Maslow, yakni:
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/Security Needs)
3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang (Social Needs)
4. Kebutuhan Akan Penghargaan (Esteem Needs)
5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs) (Muhibbin, 2020)

Ketika semua kebutuhan dasar seorang guru terpenuhi, sejatinya para guru akan menjadi inspirator, menjadi teladan yang luar biasa, menjadi intelektual yang bermakna dan memiliki integritas tinggi dengan prioritas yang kuat untuk mengembangkan potensi siswa.
Dengan hal itu, generasi emas bangsa akan menempa potensi kodratnya berkat pendampingan luar biasa dari seorang guru untuk mengasah intelektualitasnya. Sehingga kehadiran guru pun tentu sangat dirindukan oleh siswa, dan tentu guru akan mendapat tempat terbaik di hati para peserta didik.

Daftar Pustaka :

Gerakan Sekolah Menyenangkan, Ruang Pengembangan Minat dan Bakat Siswa https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/10/gerakan-sekolah-menyenangkan-ruang-pengembangan-minat-dan-bakat-siswa

Donatus. (2023). Kaisar Jepang, Hirohito: Masa Depan Bangsa Kita Ada di Pundakpara Guru. Lider. Diakses dari https://lider.id/artikel/16256/-Kaisar-Jepang-Hirohito-Masa-Depan-Bangsa-Kita-Ada-di-Pundak-para-Guru/

Muhibbin, M. (2020). Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow Dalam Mengatasi Prokrastinasi Akademik Di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Ilmu Kependidikan, 15(2), 69-80.

*) Oleh: Muhammad Rafi Sofyan Putra
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi https://eoredaction.com
**) My Opinion https://eoredaction.com terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 800 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa kami dihubungi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال